Skip to main content

Kita Dalam Sebuah Perjalanan


         
Ibarat sebuah perjalanan, selain tahu kemana hendak menuju. Selalu ada mata yang menatap lebih tajam dalam melintasi pandangan dihadapan. Ada lengan untuk menapik penghalang, ada langkah yang kadang gontai namun kadang gagah dan mampu berlari mengejar impian. Ada hati yang berdebar kala tak ada petunjuk arah. Hati yang selalu tersentuh kala berjumpa dengan seseorang yang membutuhkan uluran tangan kita. Hati yang merindu kala meninggalkan orang-orang yang dicinta dan tanah yang biasa dipijak. Ada airmata haru dan bahagia menyatu. Semua hal itu akan membuat percepatan maupun perlambatan dalam sebuah perjalanan, dan terangkum penuh makna.

Yaa.. Begitulah, sepanjang jalan selalu ada perjumpaan dan perpisahan. Terkadang dalam diam, kita mempelajari satu persatu insan, lalu kita serap banyak pesan.

Sudahkah kita menyadari, bahwa  tidak ada yang sia-sia ketika uluran tangan kita membuat seseorang sumringah, walaupun akan sangat menyita waktu. Demikian juga, apabila kita mendahului kepentingan saudara kita diatas kepentingan diri, walaupun harus merelakan sebuah kebahagiaan. Tidak ada yang salah ketika kita memberi kesempatan seseorang untuk merasakan pula kebahagian itu, lalu mempersilahkan dengan segenap keridhoan. Bukankah, merupakan pertanda iman jika kita mencintai saudara seperti kita mencintai diri sendiri.

Asal kita tetap fokus pada tujuan dan tetap berjalan. Hal-hal lain yang mengiringi perjalanan jangan merenggut sebuah senyuman. Suka duka akan selalu menjadi sebuah album kenangan dan mungkin menjadi hikmah bagi orang lain, hingga kelak kita telah  tiada. Jangan bersedih…Allah SWT selalu menyertai.

Comments