Skip to main content

CINTA

Cinta, satu kata itu syahdu terdengar. Perasaan yang mengiringi, biasanya dalam nuansa penuh warna, namun kadang  dalam  kegetiran . Ah, cinta…tentu bukan hanya tentang dia si remaja atau muda.  Oo..oo.. cinta ini bukan soal “jatuh”…jatuh cinta. Cinta ini terlalu universal untuk dimaknai. Terlalu abstrak untuk diwujudkan.

Biarkan cinta ada, biarkan cinta bersemayam dalam ketenangan, bagai angin sepoy yang mengibas lembut rambut atau kerudungmu. Biarkan cinta bersenandung merdu tanpa orang tahu. Jangan coba usik cinta, sehingga geloranya melebihi bara api yang membakarmu. Jangan letupkan cinta, jika itu menyulutkan  kehinaanmu.

Cinta, terkadang tanpa arah atau salah ? tidak !. Kau hanya butuh "mata" untuk melihat. Ah, mungkin benar bahwa cinta itu butuh perjuangan. Apabila arah itu hanya fatamorgana, maka perjuanganmu belumlah usai. Apabila arah itu nyata, jangan lepas genggamannya, hingga cinta menuntunmu hingga akhir cerita.

Cinta, sebagian menganggap hanya bayang. Ada tapi tiada. Sekali lagi, kau butuh perjuangan , menetapkan hati, apakah semua untuk berlalu atau tetap melaju ?.

Cinta, Oh kenapa sepaket dengan rindu? Berat ! (#terDilan). Rindu hanya sensasi dari hari "kemarin". Sensasi yang bertransformasi menjadi memori dan muncul tanpa kendali atau kau memaksa memanggil.

Ah..Cinta. Siapa yang tidak mau bersanding dengan cinta?. Cinta yang menjagamu dan selalu disisi, bahkan siang dan malammu. Cinta yang selalu ada saat kau butuh. Cinta yang melihatmu dengan "mata", bahkan saat terpejam. Dengan cinta kau akan punya cara sendiri untuk merasakan bahagia.

Pada suatu saat nanti, kau akan merasa dan bertanya dalam hati, apakah ini cinta ?.

#Jika tulisan ini membuatmu memicingkan mata dan megerutkan dahi, karena membingungkan..ah, maka jangan terlalu dipikir! Berat! biar aku saja.

Comments

Most Popular Posts

HANEDA

Setiba di bandara Haneda, Yuki bergegas menyalakan hp nya, tak sabar untuk memberi kabar sukacita kepada Kato bahwa dirinya selamat sampai tujuan, tanah kelahirannya, Jepang. Tak perlu waktu lama untuk menyadari, bahwa ternyata tak ada lagi akses komunikasi ke Kato. Seketika... dejavu... Yuki mengetahui apa yang telah terjadi. Perpisahan yang dimaksud itu adalah saat ini. Walau rasanya kecupan dikening saat Kato melepas dirinya di bandara soeta masih dalam hitungan menit. Terbenam dalam lamunan, "mungkin banyak kesalahanku, hingga kebahagiaan yang kurasa selama bersamanya hanya pantas sesaat, atau ketidaksanggupannya berhubungan jarak jauh dan menungguku..." tutur Yuki dalam hati. Haneda pagi itu lapang, tak selapang hatinya...."ijinkan aku kembali atau membawamu kesini, mungkin saat ini hanya daun maple warna warni yang berguguran, tapi suatu saat nanti sakura bermekaran"               ...

Ancaman Miras Terhadap Generasi Muda, Waspada!

  Emosi, geram merupakan bentuk keprihatinan yang berujung kesedihan mendalam bagi siapa saja yang menyaksikan anak-anak bangsa merengang nyawa akibat setenggak dua tenggak miras oplosan. Cukup sering kita disuguhkan berita seperti itu dari bumi pertiwi, dan belum lama ini terjadi di daerah Jawa Barat. Korbannya tidak hanya satu atau dua tapi ratusan. Seberapa jauh anak-anak muda itu mengetahui bahaya miras tersebut yang dapat menyebabkan kematian?. Terlepas dari jawaban mereka, lalu atas dasar itu pula, siapakah yang bertanggung jawab?.

Tak Akan Selamanya

"Tak akan selamanya". Kata-kata itu aku kutip dari syair lagu sebuah band di Indonesia. Entah bait apa selanjutnya, tak begitu jelas dan aku tak begitu peduli. Hanya potongan kalimat itu yang paling menyentuh. Lalu aku hubungkan dengan kehidupan setelah mati... Pada akhirnya, kehidupan dunia akan kita tinggalkan, kecuali 3 perkara yang akan tetap melekat. Dari Abu Hurairah  radhiyallahu ‘anhu , ia berkata bahwa Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ “ Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan , atau do’a anak yang sholeh ” (HR. muslim)i : Hadist tersebut dijabarkan sebagai berikut : Sedekah jariyah , contohnya membangun masjid, mencetak buku yang bermanfaat serta berbagai macam wakaf yang dimanfaatkan dalam iba...