Cinta, satu kata itu syahdu terdengar. Perasaan yang mengiringi, biasanya dalam nuansa penuh warna, namun kadang dalam kegetiran . Ah, cinta…tentu bukan hanya tentang dia si remaja atau muda. Oo..oo.. cinta ini bukan soal “jatuh”…jatuh cinta. Cinta ini terlalu universal untuk dimaknai. Terlalu abstrak untuk diwujudkan.
Biarkan cinta ada, biarkan cinta bersemayam dalam ketenangan, bagai angin sepoy yang mengibas lembut rambut atau kerudungmu. Biarkan cinta bersenandung merdu tanpa orang tahu. Jangan coba usik cinta, sehingga geloranya melebihi bara api yang membakarmu. Jangan letupkan cinta, jika itu menyulutkan kehinaanmu.
Cinta, terkadang tanpa arah atau salah ? tidak !. Kau hanya butuh "mata" untuk melihat. Ah, mungkin benar bahwa cinta itu butuh perjuangan. Apabila arah itu hanya fatamorgana, maka perjuanganmu belumlah usai. Apabila arah itu nyata, jangan lepas genggamannya, hingga cinta menuntunmu hingga akhir cerita.
Cinta, sebagian menganggap hanya bayang. Ada tapi tiada. Sekali lagi, kau butuh perjuangan , menetapkan hati, apakah semua untuk berlalu atau tetap melaju ?.
Cinta, Oh kenapa sepaket dengan rindu? Berat ! (#terDilan). Rindu hanya sensasi dari hari "kemarin". Sensasi yang bertransformasi menjadi memori dan muncul tanpa kendali atau kau memaksa memanggil.
Ah..Cinta. Siapa yang tidak mau bersanding dengan cinta?. Cinta yang menjagamu dan selalu disisi, bahkan siang dan malammu. Cinta yang selalu ada saat kau butuh. Cinta yang melihatmu dengan "mata", bahkan saat terpejam. Dengan cinta kau akan punya cara sendiri untuk merasakan bahagia.
Pada suatu saat nanti, kau akan merasa dan bertanya dalam hati, apakah ini cinta ?.
#Jika tulisan ini membuatmu memicingkan mata dan megerutkan dahi, karena membingungkan..ah, maka jangan terlalu dipikir! Berat! biar aku saja.
Comments
Post a Comment